SURABAYA – Kantor Manajemen Kampus Merr C yang biasanya dipenuhi mahasiswa UNAIR berjaket biru, Minggu (14/8/2022) ini terlihat berwarna-warni. 301 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi memenuhi aula Garuda Mukti untuk mengikuti gelaran Pelepasan dan Penyambutan Mahasiswa Outbound dan Inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2022.
Mahasiswa itu akan menghabiskan waktu untuk belajar di Universitas Airlangga selama tiga sampai lima bulan ke depan. Karena tingginya jumlah mahasiswa yang diterima, Universitas Airlangga menempati urutan ketiga perguruan tinggi penerima peserta PMM terbanyak.
Sebagai gantinya, Universitas Airlangga juga mengirimkan enam belas mahasiswa terbaiknya untuk menjalani program PMM outbound ke perguruan tinggi penerima yang tersebar di 11 perguruan tinggi di luar Pulau Jawa.
Fahreza Wakili Peserta PMM Outbound
Dalam sambutannya, perwakilan peserta PMM outbound, M. Fahreza Alfarisi, berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung adanya PMM ini. Fahreza mengatakan bahwa kesempatan mengikuti program PMM ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Selain menimba ilmu dan pengalaman, hal lain yang harus dicari adalah relasi.
“Mari sama-sama memanfaatkan kesempatan ini walaupun singkat, untuk menjalin relasi, memperluas wawasan dan memperkuat kebhinekaan, ” ajaknya kepada peserta PMM.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu juga menyebutkan bahwa relasi tersebut harus dijaga dengan cara terus berkolaborasi dan menjaga komunikasi. Menurutnya, relasi merupakan hal yang sangat penting.
“(Relasinya, red) nggak berhenti sampai kita selesai melakukan PMM ini. Harapannya langgeng sampai kakek nenek, ” tutur mahasiswa prodi Ilmu Hubungan Internasional ini.
Selain itu, ia juga berpesan untuk menjaga alamamater masing-masing. Meskipun demikian, kolaborasi antarmahasiswa tetap diperlukan.
“Kita juga harus tetap menjalin dan menciptakan kolaborasi bersama dan memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat, ” ujarnya.
Mahasiswi UNRAM Beri Sambutan
Perwakilan mahasiswa peserta PMM inbound, Baiq Uswatunnisa Citraningrat, juga mengatakan hal senada. Ia berterima kasih kepada Universitas Airlangga yang sudah memberikan kesempatan kepada tiga ratus mahasiswa peserta PMM inbound untuk belajar di UNAIR.
Menurutnya, program ini bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar dan memahami berbagai macam perbedaan budaya. Dari program itu, lanjutnya, akan tercipta sikap toleransi dan kepedulian yang tinggi antarmahasiswa. Ia berharap, seluruh peserta PMM dapat menjalankan tugas mereka sebagai mahasiswa yang baik.
“Kami mohon arahan, bimbingan, dan dukungan agar tujuan-tujuan tersebut dapat tercapai dan (program ini, red) berjalan dengan lancer, ” tutur mahasiswi Universitas Negeri Mataram ini.
“Bertukar sementara, bermakna selamanya, ” pungkasnya.
Penulis: Ghulam Phasa Pambayung
Editor: Khefti Al Mawalia