SURABAYA – Sebanyak 8150 mahasiswa baru dikukuhkan oleh Rektor Universitas Airlangga, Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak pada Kamis (18/8/2022) tadi. Dalam gelaran di Airlangga Convention Center tersebut, Nasih menekankan pentingnya mahasiswa baru untuk saling mengenal.
Menurut Prof Nasih, kepedulian dan pengetahuan pada lingkungan sangatlah penting. Apalagi kepedulian sesama warga kampus.
“Jangan sampai sudah duduk berjam-jam di lingkungan kalian (tapi, red) tidak kenal siapa dia, ” tutur Prof Nasih dalam sambutannya.
Asas kekeluargaan, lanjut Prof Nasih, juga menjadi hal yang tak kalah penting. Hal ini agar kita mampu hidup rukun dan harmonis dengan sesama.
“Kebersamaan, harmoni, kerja sama, saling tolong menolong, diawali dengan saling mengenal di antara kita semua. Nggak kenal maka nggak saying, ” ujar pakar akuntansi ini.
Dengan mengenal lingkungan, menurutnya, akan tahu potensi orang-orang di sekitar, sehingga mampu bekerja sama dengan mereka. “Bagaimana bisa saling membantu bekerja sama dalam harmoni kalau kenal saja tidak?, ” katanya.
Baca juga:
UB dan Densus 88 Deklarasi Anti Radikalisme
|
(FotoL Agus Irwanto)
Prof Nasih juga berpendapat bahwa saling mengenal akan menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. “Berbagai macam perselisihan, termasuk di kalangan mahasiswa, salah satunya adalah karena tidak saling mengenal satu sama lain, ” jelasnya.
Oleh karenanya, Universitas Airlangga memiliki program yang mendorong mahasiswa untuk saling mengenal dan berkolaborasi satu dengan yang lain. Program kolaboratif itu bersifat multidisiplin, sehingga mahasiswa dengan jurusan berbeda akan difasilitasi untuk bekerja sama.
“Nanti di semester satu dan dua belum fokus di fakultas, tapi akan kita jadikan satu dalam program kuliah bersama, ” ucapnya.
Program itu diharapkan agar mahasiswa fakultas bisa saling mengenal. Prof Nasih juga menuturkan bahwa mahasiswa seluruh disiplin keilmuan di UNAIR harus dikolaborasikan.
“Sehingga yang (fakultas, red) kedokteran melek aspek sosial dan aspek budaya; yang sosial pun melek kesehatan dan melek teknik; yang teknik juga paham humaniora, dan seterusnya, ” ungkapnya.
Di akhir, Prof Nasih juga menekankan bahwa jarak antar fakultas dan antar individu harus diperkecil. Jangan sampai mahasiswa hanya mau bergaul dengan fakultasnya sendiri.
“Interdisiplin keilmuan menjadi hal yang kita pastikan berlangsung di Universitas Airlangga, ” ujarnya yakin.
Penulis: Ghulam Phasa Pambayung
Editor: Khefti Al Mawalia