Balai Rehabilitasi Adhyaksa Diharapkan Sembuhkan Pecandu Narkoba

    Balai Rehabilitasi Adhyaksa Diharapkan Sembuhkan Pecandu Narkoba

    SUMENEP - Kejaksaan Negeri Kabupaten Sumenep bersama RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep menyediakan rehabilitasi Adhyaksa sebagai tempat untuk rehabilitasi pecandu atau pemakai narkoba.

    “Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Sumenep sangat penting dan mendesak, sebab peredaran narkobanya di wilayah daratan maupun kepulauan semakin marak, ” kata Wakil Bupati Sumenep Hj. Dewi Khalifah pada Peresmian Balai Rehabilitasi Adhyaksa, di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Jum’at (01/07/2022).

    Akibat masalah narkoba semakin marak, Kejaksaan Negeri Kabupaten Sumenep dan Pemerintah Daerah melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) membuat Balai Rehabilitasi, sebagai langkah penanggulangannya tidak hanya memutus mata rantai peredaran narkoba mulai bandar hingga pengedar saja, namun juga kepada pecandu atau pemakai.

    “Pecandu yang direhabilitasi supaya mendapatkan pengobatan atau perawatan baik medis maupun sosial, dengan harapan para pecandu itu setelah dilakukaan rehabilitasi terbebas dari ketergantungan narkoba, ” terangnya.

    Wakil Bupati mengungkapkan, sinergitas semua pihak harus terus ditingkatkan dalam rangka memerangi narkoba sesuai bidangnya masing-masing, lantaran  perang melawan narkoba bukan hanya tugas pemerintah serta pihak terkait lainnya. 

    “Jadi, memerangi narkoba adalah tugas bersama baik pemerintah dan masyarakat, sehingga perlu kontrol sosial lebih kuat dan massif, masyarakat jangan acuh dan berdiam diri jika di daerahnya ada praktek penggunaan narkoba, ” ungkapnya.

    Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Sumenep, Trimo, menyatakan, narapidana kasus narkoba rata-rata yang dijatuhi hukuman pidana adalah pecandu atau korban.

    Karena itu, dengan adanya balai rehabilitasi ini pecandu atau korban narkoba tidak dibawa ke pengadilan, namun penyelesaiannya melalui pendekatan restorative, khusus pelaku itu adalah pecandu dan korban narkoba saja.

    “Rehabilitasi ini, hanya bagi pecandu atau korban narkoba saja, sedangkan pelaku narkoba lainnya tidak bisa dilakukan rehabilitasi tetapi tetap melalui proses hukum, ” katanya.

    Pihaknya untuk merehabilitasi pelaku kasus narkoba bekerja sama dengan pihak terkait, dengan melibatkan Jaksa mulai proses Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) untuk melakukan penelitian bersama Tim Asesmen Terpadu (TAT).

    “Tim Asesmen Terpadu yang melakukan Asesmen dan analisis medis, psikososial untuk menentukan atau merekomendasikan bahwa pelaku narkoba yang ditangkap itu adalah katagori pecandu atau korban narkoba, sehingga direncanakan terapi dan rehabilitasi, ” pungkas Trimo. (*)

    sumenep
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Ekonom UNAIR : Kebijakan Lockdown di Berbagai...

    Artikel Berikutnya

    Kejari Kota Kediri Launching Satgas Pemberantasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Babinsa Desa Kendal Bersama PPL Gelar Penyuluhan Pertanian
    Babinsa Kormail 0824/15 Bangsalsari Kawal Pendistribusian Bansos Pangan, Jamin keamanan dan kelancarannya
    Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Bersama Warga Desa Penambangan Bergotong Royong Perbaiki Jalan Makam
    Semangat Tak Kenal Lelah, Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Buat Sumur Bor untuk Petani Desa Penambangan
    Pendampingan Pertanian, babinsa Koramil 0824/19 Umbulsari Kawal Perawatan Tanaman Padi Petani

    Ikuti Kami